Tengah malam, Ayara yang tidak bisa tidur akhirnya memilih untuk keluar kamar. Berjalan perlahan menuju dapur untuk mengambil air minum. Langkahnya terhenti di depan ruang kerja Arsen yang masih menyala. Ayara urung melangkah ke dapur dan malah masuk ke ruang kerja Arsen. Tampak pria tampan yang juga tunangan sahabatnya itu, tengah fokus menatap tablet dan juga beberapa berkas di depannya sehingga tidak terlalu menyadari kehadiran Ayara. "Belum tidur ?" Arsen mengangkat wajahnya lalu menatap ke arah Ayara dengan senyum terkembang. "Kenapa bangun ?" Bukannya menjawab, Arsen malah balik bertanya. Ayara yang sudah mendekat, dengan berani duduk di pangkuan Arsen. Biarlah ia membuang malu sejenak. Saat ini hanya mereka berdua. Apakah setan akan menjadi yang ke tiga, hadir untuk berbisi