Mari Bermain, Mas !

1017 Kata

Adrea merebahkan tubuh penatnya di dalam kamar, sepulang kerja.Ia malas kemana-mana, karena ia harus minta izin pada Alfan terlebih dahulu, jika nekat tidak izin, bisa-bisa Alfan akan kembali pada mode naga api. Jika terlambat pulang, Alfan akan mencecarnya dengan banyak pertanyaan. Rasanya sangat menyebalkan, Adrea merasa seperti terpenjara. Berada di dalam penjara suci bersama suaminya yang posesif. Pertemuan dengan Papa Alfan tadi siang, masih bermain di pikirannya. Pria yang tetap gagah dalam usia yang tidak lagi muda itu, tidak banyak bertanya padanya. Ia hanya bertanya masalah pekerjaan, dan juga kabar kedua orang tua. Selebihnya tidak bertanya apa-apa lagi. Beberapa kali, tampak Pria itu mencuri pandang ke arahnya, lalu terlihat melamun beberapa saat, entah apa yang dipikirkan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN