Setelah dokter itu pergi, Alex duduk di sebuah kursi yang letaknya di samping tempat Megan berbaring. Wanita itu belum siuman dan Alex merasa dilema dengan berita yang baru saja ia dengar dari dokter barusan. Timbul rasa simpati kepada Megan yang dalam keadaan hamil tetapi tidak bersama suaminya. Alex menghela napas lalu menyeka wajahnya singkat dan menatap Megan yang masih terpejam. Aku tidak bisa membiarkan dia melalui keadaan injak sendirian. Aku ingin Megan bersamaku lagi. Ego seorang Alex mulai berbicara. Namun ia harus merencanakan sesuatu agar keinginannya bisa tercapai dan berjalan dengan mulus. Beberapa detik kemudian, Megan mulai melakukan pergerakan kecil dan perlahan membuka matanya. Ia merasa asing dengan langit-langit ruangan yang tidak ia kenali. Lalu, ia pun perlahan men