Part 25

1001 Kata

Megan menatap bangunan yang rumah yang tidak tampak nyaman di matanya itu. Ia menatap taman yang ditumbuhi rumput buatan yang rapi dan keadaan taman yang tertata apik dan tidak memiliki banyak tanaman. Rumah itu berlantai dua tetapi tidak terlalu besar. Megan masih sibuk mengobservasi saat Lusi menegurnya dari arah pintu masuk untuk segera mengikutinya untuk masuk. Ruang tamu rumah itu tidak sebesar rumah yang ia tinggali saat ini bersama mertuanya tetapi dekorasinya yang membuat mata merasa nyaman membuat Megan seketika bermimpi ingin juga suatu hari nanti memiliki tempat tinggal sendiri bersama suaminya. "Rumahmu nyaman sekali," puji Megan jujur saat ia tiba di ruang tengah yang terasa luas karena tersambung dengan ruang makan dan dapur. Ada pintu samping yang menghubungkan taman keci

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN