“Tak perlu mengatakan aku cinta padamu dengan lantang. Karena aku tidak perlu melakukan itu dan aku yakin kamu bisa memahaminya.” *** Bian kini duduk di singga sananya. Memeriksa beberapa berkas yang rutin dia cek setiap seminggu sekali. Berkas yang berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan rumah sakit yang memang belum lama berdiri. Lain halnya dengan rumah sakit keluarganya yang lain, memang pendirian di negara ini murni adalah rencana pribadinya. Bian memang tidak menapik apa yang dikatakan oleh Sebastian sebelumnya. Hanya saja dia tidak mau terlalu menunjukkan ketertarikanya pada Aluna. Nanti lelaki yang sudah dia anggap seperti kakak sendiri, malah menertawainya lagi. Anak genius memang bukan hanya terlontar untuk kedua kakak kembarnya, melainkan juga untuk dirinya, Billy,