Part 105

1993 Kata

Bella Ar-Rasyid menatap gundukan tanah di depannya dengan wajah sendunya. Tidak ada air mata yang turun di wajahnya saat ini. Bahkan kata-kata penenang yang dia dengar sejak pagi tidak Bella pedulikan. Yang Bella inginkan saat ini adalah ibunya kembali bersamanya. "Bella maaf..." Jesika datang dengan wajah bersalahnya bersama Rafael yang berdiri di sisinya. Hahaha... Harusnya ayahnya yang mendekap erat dirinya di situasi seperti ini. Bukan ayah orang lain yang memeluk dan menguatkan Bella di saat seperti ini. "Tutup mulut kamu kalau masih mau berada di sini." Desis Marcelle. Sebagai kakak yang dekat dengan Bella, dia sangat peka apa yang sejak tadi dipikirkan adiknya ketika melihat kedatangan Jesika dan Rafael bersama. "Memang kamu sudah di cuci otaknya oleh janda itu. Seharusnya k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN