"Menangislah, terkadang dengan air mata yang keluar akan ada kelegaan yang kita rasakan." **** Bella melihat kakak sulungnya yang sejak tadi diam, berlari memeluk ibunya. Kakak sulungnya ini memang selalu memprioritaskan dirinya dan sang ibu. Memang tidak baik. Hanya saja itu sudah menjadi kebiasaan Marcelle. Kakak sulungnya besar dengan keadaan yang berbeda dari orang lain. Apalagi ditambah kakak sulungnya sangat tahu perihal masa lalu di mana mereka bisa lahir dahulu. Walau usianya belia, Marcelle kala itu sudah mencari tahu semuanya dibantu oleh Kakek Ritter dan Opa Rafa. Dari mana Bella tahu? Tentu saja dari mulut kakaknya langsung!Dengan kenyataan ibunya diperlakukan tidak manusiawi oleh ayah mereka. Maka tidak ada kata hormat Marcelle pada ayahnya. Bella bisa melihat betapa sabar