Dalam kamar rawat rumah sakit, Renata duduk bersandar pada kepala ranjangnya. Matanya menatap kosong keluar jendela yang gordennya sudah di singkap lebar. Ia terlihat jelas sudah sangat putus asa dengan semua nya. Cinta nya pada Rezky sungguh besar, rasanya ia tidak sanggup jika pria itu tidak lagi di samping nya. Dulu ia bisa melakukan apa saja dengan pria itu. Bahkan, pria itu bisa kapan saja bersama nya. Selalu ada untuknya. Sikap Rezky yang begitu berbeda dengan pria lain nya membuat hati nya luluh. Pria itu berbeda. Ia tau itu, masih terpatri di ingatan nya bagaimana ia bertemu untuk pertama kali dengan pria itu. Yaitu, bandara. Saat ia pulang untuk liburan setelah melalui ujian semester di Belanda. Begitu juga dengan Rezky. Saat itu kedua nya sama - sama baru tiba di terminal ked