Hampir selama lima menit, Rachel bediri di depan Alan yang sedang duduk di sofa sambil terus menatap pria itu dengan tangan yang terlipat di depan d**a. Sedangkan Alan memilih untuk pura- pura sibuk membaca majalah. “Pak Alan... sebagai rekan kerja, kita berdua harus sama- sama profesional. Jangan membuat saya merasa canggung dengan situasi seperti ini,” ucap Rachel dengan tegas. Alan mengangkat kepalanya, menatap Rachel dengan tatapan dingin seperti biasanya. “Maksud kamu?” tanya Alan. “Berhenti mengirim pesan- pesan romantis ke saya. Saat ini, hubungan kita hanya sebatas atasan dan bawahan. Mengerti?” “Emang kamu nggak tau? Hp saya hilang. Kalau ada pesan yang aneh- aneh, berarti itu ulah hacker,” balas Alan dengan begitu santai. Rachel memicingkan matanya seraya tersenyum ti