Sidang Pertama

1188 Kata

Norika mengusap air matanya sambil menatap dirinya di pantulan cermin toilet kantor. Sarah yang berada disampingnya hanya bisa menatapnya prihatin. Pasalnya, tadi Norika menceritakan bahwa mobil yang dikendarai Gyan dengan sengaja melewati kubangan lumpur hingga rok putih yang dipakai Norika terkena cipratan dari kubangan lumpur tersebut. Untungnya Sarah membawa rok ganti di laci meja kerjanya, walaupun kini Norika menggunakan rok berwarna hitam milik Sarah yang begitu ketat serta diatas lutut. “Gue nggak nyaman banget, Sar. Apa gue nggak usah ikut rapat aja, ya? Gue malu banget…” Norika bahkan merengek dan menangis lagi. “Aduh, udah dong jangan nangis terus. Lo nih udah telat meeting.” Ujar Sarah menenangkan sambil menyodorokan tissue kearah Norika dan membantunya mengusap air mata sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN