"I-ini. Ini tidak mungkin, darimana kamu dapat ini, ini palsu kan, kamu hanya ingin menipuku kan, mau mempermainkan aku kan? " tanya Zeva dengan tidak percayanya. Zeva meneteskan air matanya dengan begitu deras, tidak percaya dengan fakta yang baru saja ia ketahui, bahkan Zeva tiada hentinya menggelengkan kepalanya karena apa yang ia lihat tidaklah benar. Zeva langsung melipat kertas itu kembali dan membalikkan badannya untuk keluar dari kamarnya. Arga yang melihat Zeva akan keluar langsung menahan tangan Zeva. "Mau kemana?" Tanya Arga datar, lalu merebut kertas putih tersebut dengan paksa. "Aku mau kerumah, aku ingin tahu langsung dari Ibu." Jawab Zeva tegas "Duduk, dan habiskan makananmu. Bukankah kamu ingin makan. Makan sebelum makananmu dingin." Ujar Arga tegas, lalu memasukkan kert