"Kenapa? Kamu keberatan?" tanya Arga sambil mendorong tubuh Zeva hingga bersandar di tembok. Arga menyingkap dress Zeva pelan, hingga memperlihatkan bahu mulusnya. Arga mencium, dan bahkan sedikit menyesapnya, namun tetap meninggalkan bekas di sana, membuat Zeva meloloskan desahannya tanpa permisi.
Mendapat permintaan dari sang suami, Zeva pun langsung membuka kemeja Arga, dan melepaskan semua pakaian yang melekat di tubuhnya sendiri, hingga keduanya sama-sama polos.
"Biar aku yang jadi pemimpin." Bisik Zeva tepat di telinga Arga, dan detik berikutnya langsung menarik tubuh polos Arga mendekat sofa dekat ranjang. Zeva mendorong tubuh Arga hingga Arga duduk di depannya. Zeva menyentuh milik Arga, dan mengelusnya dengan lembut, membuat Arga mendesah kenikmatan. Akhirnya percintaan mereka b
