44. Ajakan Rama

2277 Kata

“Gulali, mau Cit?” tawar Erik yang hanya diangguki kepala oleh Citra. Ahh, rasanya sudah lama sekali mereka tidak memakan gulali yang dijual di acara bazar desa seperti ini. Entahlah, rasanya sungguh berbeda dengan gulali yang dijual di pasar tradisional maupun di pusat perbelanjaan yang mewah. “Hati-hati diabetes. Soalnya aku lihat dari tadi, kamu menikmati yang manis-manis terus..” “Hah? Kapan? Dari tadi aku cuman jalan-jalan aja, cuci mata!” “Tuh, senyum Pak Rama. Manisnya udah berasa sampai mana, Cit? Hati-hati diabetes,” goda Erik yang seketika membuat semua orang terkekeh, kecuali Citra. Ia tampak kesal karena tidak suka digoda seperti ini. Kan malu jadinya. Pipinya sudah pasti memerah, karena rasanya panas sekali. Badannya pun tiba-tiba naik suhu hingga membuatnya kegerahan. Erik!

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN