Tak sampai menunggu hingga fajar pagi menjelang. Valerian memutuskan untuk berangkat setelah berkemas. Entah sekarang atau pun besok pagi, tidak akan ada bedanya. Justru lebih cepat, lebih baik. Toh juga tawaran untuk mengembangkan bisnis di luar negeri ini sudah beberapa bulan ini mengahantuinya. Ya, keputusan yang awalnya samar-samar dan tidak berminat untuk pergi ke sana pun berubah dalam sekejap. Pertama karena keyakinannya akan kemampuan diri sendiri. Kedua karena Citra. Jalinan asmara yang telah tertaut sejak lama akhirnya menjadi korban juga. Valerian memutuskan untuk berhenti dari perjuangan yang belum menemui titik akhir itu. Terlalu banyak rintangan yang menghadang yang membuatnya patah. Patah semangat ditambah dengan patah hati—karena mengetahui fakta yang Citra sembunyikan me

