Elora mendorong tubuh Satria untuk menjauh darinya. Entah mengapa lamaran Satria hanya menambah hatinya semakin sakit. “Aku sudah tak ingin jadi tameng untuk hubunganmu dengan mbak Miya mas. Kejadian kemarin sudah membuatku trauma. Aku tak ingin ikut menyakiti hati tante Nur lagi,” jawab Elora perlahan. Dadanya terasa sangat berat. Masih ada rasa marah dan kecewa dihati Elora ketika teringat sikap Satria yang hampir menelanjanginya demi Miya, dan membuatnya terseret menjadi kaki tangan hubungan Satria dan Miya. “Tidak El, bukan maksudku begitu …,” “Jika kita menikah, kamu akan tetap menemui dan berhubungan dengan mbak Miya bukan?” “Tidak El, demi ibu aku harus menghentikan semuanya …” “Bagaimana aku bisa percaya mas?! Sedangkan kita bertiga satu kantor?! Bilang padaku apa yang

