Bab 46. Pembalasan Indah

1991 Kata

Erlan menatap rumah besar dihadapannya. Rumah itu adalah rumah kediaman keluarga Agung sang ayah. Seharusnya ia tinggal masuk ke dalam kerumah itu, tetapi kali ini ia hanya berdiri untuk menekan bel seperti tamu. Pagi ini ia datang kerumah karena hendak serah terima sertifikat rumah serta mengurus dokumen untuk ganti nama. Ada rasa tak percaya dihati Erlan bahwa pria itu telah memberikan rumah untuk dirinya sebagai perwakilan dari ibu dan kakaknya. “Mumpung Papi masih ada uang, jadi Papi persiapkan rumah untuk kalian dari sekarang. Ibumu tak ingin pindah dari rumah kecil itu, tapi rumah ini tetap Papi beli untuk kamu dan Elora.” Ucapan Agung kembali terngiang ditelinga Erlan. Tentu saja hal ini diketahui oleh Elora dan ibunya. Elora sempat menentang untuk menerima pemberian sang ay

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN