Rumah Haidar. Mama Layla terlihat berkacak pinggang di ambang pintu usai salah satu asisten rumah tangganya memberitahukan ada tamu yang ingin bertemu dengannya. Netranya menggeliat melihat kedua tamu yang kini berdiri di hadapannya ada seorang wanita muda dengan bapak-bapak berkumis tebal dan perutnya sedikit membuncit. “Siang Tante Layla, saya Sarah masih ingat saya, ‘kan?” tanya Sarah dengan sikap sopannya. “Saya dan Bapak saya ingin bicara sama Tante,” lanjut kata Sarah. Wanita paruh baya itu tersenyum miring, dia tahu siapa wanita yang tidak ada angin dan badai datang ke rumahnya. “Ck ... kamu selingkuhannya Haidar ya! Dasar wanita mu-rahan, sudah tahu anak saya sudah menikah tetap aja nekat mau jadi simpanannya!” sentak Mama Layla, terlihat dia tidak menyukai kehadiran Sarah di