Bergetar hebat tubuh Sarah setelah mendengar Haidar memutuskan hubungan mereka, setelah apa yang telah mereka lewati bersama, berbagi kehangatan di ranjang yang sama, tapi sudah tentu itu perbuatan dosa. Apalagi ada korban di atas perbuatan zina mereka, bayi kecil yang tak berdosa telah tiada. Putusnya sebuah hubungan tidak setimpal dengan hilangnya satu nyawa tersebut. “Ini semua gara-gara Nailah!” teriak Sarah dalam isak tangisnya. “Jangan pernah menyalahkan Nailah! Nailah tidak bersalah, tapi kita yang telah salah! Karena kita juga aku kehilangan anak laki-lakiku!” sahut Haidar dengan murkanya, kemudian dia menghempaskan kedua tangan Sarah yang sempat dia cekal, lalu dia bergerak mendorong bahu Sarah agar dia bisa melewati wanita itu dan menuju mobilnya yang ada di parkiran. “Aku tid