Bab 18. Sarapan pagi yang mengesalkan

1197 Kata

Masih berada di kediaman Keenan, pria itu tidak lagi menanggapi ucapan Aleena yang sempat membuat dia terhenyak, entah dari mana putrinya bisa berpikir ke sana, lebih baik dia memilih bersiap-siap untuk berangkat kerja, dan membiarkan pengasuh anaknya mengurus anaknya. Kini, bapak dan anak itu sama-sama turun ke bawah menuju ruang makan untuk sarapan pagi, dan mereka berdua sudah disambut dengan senyuman hangat Chintya. “Selamat pagi anak Mommy yang cantik,” sapa Cinta sembari menghampiri bocah kecil itu. Aleena mendesah sambil melengoskan wajahnya, tubuhnya yang awalnya bergerak lurus sekarang berbelok haluannya namun tetap menuju ruang makan. “Pemandangan yang sangat menyebalkan!” celetuk Aleena pelan. Chintya hanya bisa tersenyum getir, lalu pandangannya teralihkan ke pria tampan y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN