Bonus 1-Hansika dan Issam

2671 Kata

“Tarik napas yank,” Hamish coba membuat Lea tetap tenang. Malam ini pukul dua dini hari Lea mengalami kontraksi. Tahu-tahu ranjang ditempati Lea basah karena air ketuban yang sudah pecah. “Apa yang sakit sayang—” “Sudah tahu aku kontraksi! Masih saja tanya!” Kesal Lea pada sang suami yang bertanya konyol. Lea menarik napas dalam-dalam, menghembuskan berulang. Ia mencengkeram ujung bajunya. Hamish bukan menenangkan malah makin buatnya sebal. Begitu juga ketika Tari dan Putra datang setelah diberitahu Hamish, alih-alih menenangkan justru Putra ikut panik. “Mama, please. Hamish dan Papa semakin buat aku panik.” Lea memohon pada Tari untuk menegur keduanya. Tari menghela napas dalam, menyeka keringat di kening Lea. “Masih bisa jalankan?” Lea mengangguk, “perlengkapan semuanya sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN