Kamu Satu-satunya

1837 Kata

Lea tersenyum mendapati mertuanya, Bunda Amira sebelum berangkat ke Bandara mengumpulkan para pekerja. Terutama bagian yang memasak, menitipkan Lea. Di antara kekalutannya dapat berita buruk, Bunda masih melakukan semua itu. “Tanyakan sama Lea, mau makan apa. Nanti saya kirim menu-menu pilihan biar beragam, Lea tidak bosan.” “Baik, Ibu.” Angguk salah satu pekerja. Hamish merangkul istrinya, sambil berbisik “dulu yang dititip pesan itu aku, sekarang sudah dikuasai sama kamu, Mami si kembar.” Lea menoleh, Hamish tersenyum kecil. Tatapan mereka beradu, Hamish menyengir, “tadi telepon siapa?” “Cie sudah mulai waspada ya, takut suami gantengnya telepon sama perempuan lain? Sama si Cyntia Mila itu atau Anjani ya?” Hamish dengan ekspresi tengil sambil menaik-turunkan alis. Lea memutar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN