Bonus 12-Hak Paten!

2127 Kata

“Sebentar, itu suara Hansika menangis.” Lea menaikkan tangannya, tepat Hamish sudah siap menciumnya. “Bunny…” dia mendesah dengan wajah memelasnya. Lea tetap beranjak, tanpa pedulikan Hamish. “Udah tahu lagi susah turn on, sekalinya bisa, ada di stop, apes! Apes!” gerutunya sambil mengusap wajahnya, kemudian berbaring menatap langit-langit kamar. “Papi, ini Izz nakal nih! Tidak mau berbagi sama Hansika!” Hamish segera kembali duduk, “iya, Miiii!” Dengan langkah gontai menuju kamar si kembar, pengasuhnya tengah mengambil cuti. Lea tengah menenangkan Hansika, sedangkan Izz dengan santai tetap melanjutkan mainan sambil memakan biskuitnya sendiri. “Ambil lagi ya, kan stok banyak.” Kata Hamish dengan santai. Lea melotot, “bukan masalah stok banyak, tapi Izz harus belajar berba

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN