37. Tengah Malam Loh

1853 Kata

“Hukma, kenapa kamu deket-deket sama Bayu Mangkurap Mangkubumi itu?” tanya Seno menatap putrinya dengan tajam. Napas Seno masih memburu setelah kejadian beberapa menit yang lalu saat ia dikerjain Bayu. Saat ia mengejar Bayu, ia turut melemparkan sandal rumahnya yang dari merk terkenal serta mahal. Bukannya lemparannya tepat sasaran di kepala Bayu, sandalnya malah hilang di rerumputan yang belum ketemu sampai sekarang. “Pa, aku gak deket sama Pak Bayu. Kebetulan saja dia ke sini,” jawab Hukma. “Kalau gak deket kenapa dia sampai gombalin kamu?” tanya Seno dengan ngegas. “Ya tabiatnya Pak Bayu memang suka gombal, Pa. Tapi tenang saja, aku gak akan tertarik sama dia.” “Bagus, kamu jangan tertarik sama dia. Bisa-bisa papa hipertensi kalau punya mantu kayak Bayu.” “Tapi Pak Bayu ungg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN