“Ah Gendis … ah … ah Gendis, Ah ….” “Gendis ….” Aidan terus mendesah saat Gendis mengobati luka di lengannya. Saat ini Aidan duduk di ranjang, sedangkan Gendis duduk di samping pria itu. “Gendis ah Gendis ….” “Pak, apaan sih mendesah kayak gitu. Aku hanya mengobati luka Pak Aidan,” ucap Gendis menekan luka Aidan semakin kencang. “Aduh aduh … jangan ditekan!” pekik Aidan yang kesakitan. “Lagian hanya diobati gini saja sudah mendesah. Kalau kedengeran orang, mereka bisa berpikir buruk tentangku. Kalau mereka berpikir aku sudah mencuri keperjakaan Pak Aidan bagaimana?” omel Gendis. “Gak akan kedengeran sampai luar. Jadi di sini mau berteriak atau mendesah gak akan kedengeran di telinga tetangga,” jawab Aidan. “Ck.” Gendis berdecak kesal. Aidan benar-benar freak, ia hanya dio