“Nak, ini dimakan. Makan yang banyak, kami tahu kamu lelah,” ucap Listya pada Aidan. Tetangga Gendis sudah diusir oleh Listya. Hanya Gonzales yang tadinya tidak mau pergi, tetapi karena Gendis yang menyuruh, Gonzales pun pasrah pergi. Aidan sungguh sebal melihat Gonzales. Apalagi tampang Gonzales yang sangat menyebalkan, Aidan ingin menendangnya hidup-hidup. “Iya, Bu. Makasih,” jawab Aidan. “Eh Nak Aidan, sudah lama, Nak?” Pak Harun datang sembari membawa cangkulnya, pria itu meletakkan cangkul dan segera mendekati Aidan. Aidan mengulurkan tanganya untuk mencium punggung tangan Harun. “Baru sampai, Pak. Bapak dari kebun?” “Iya, besok pagi kamu ikut bapak, ya. Ikut panen jagung,” ucap Pak Harun. “Yah, Mas Aidan mana bisa panen jagung. Mas Aidan terbiasa ngadep komputer, kalau di