84. Sebuah Rasa

1900 Kata

Selepas makan di kantin di temani Dokter Ashton, Adreanne kembali ke kamar inap Bundanya. Namun di lobby, ia berpapasan dengan Revan yang baru saja masuk ke dalam. Pria itu juga langsung menatapnya karena posisi mereka yang berhadapan langsung. “Oh syukurlah ketemu!” ujar Revan lega. Cowok itu menyimpan ponselnya di saku kemudian berjalan mendekati Adreanne dengan tas di pungugngnya dan juga sebuah paper bag di tangan kanannya. “Gue kira lo nggak jadi ke sini,” kata Adreanne. “Dan gue kira masih di kampus.” “Jadi kok, ini baru balik dari kampus sih sebenarnya,” sahut Revan. “Gue mau jenguk nyokap lo sekalian, Re. Boleh?” lanjut Revan meminta izin. “Oh, boleh kok boleh. Yuk ikut gue,” balas Adreanne. Gadis itu berjalan lebih dulu diikuti oleh Revan dari belakang. Sesampainya di kamar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN