Chapter 34

1969 Kata

"Sial!" Pandan menghentikan suapan es krimnya saat mendengar suara rutukan kakaknya. "Sial kenapa, Bang?" tanya Pandan penasaran. Kakaknya tampak kaget saat mendengar pertanyaannya. Ia kemudian buru-buru menutup ponselnya. Ada kemarahan yang bercampur dengan kegelisahan dalam raut wajahnya. Hari ini Lautan menjemputnya ke rumah, karena ia ribut ingin makan es krim. Sementara Denver sedang ke luar kota. Ada beberapa masalah teknis yang memerlukan kehadiran suaminya di sana. Satu hal yang baru ia ketahui adalah ternyata suaminya itu sangat bertanggung jawab dalam masalah pekerjaan. Padahal kondisi tubuhnya masih kurang baik. Walaupun ia sudah tidak menggunakan kruk lagi, tetapi kondisi tubuhnya belum seratus persen pulih. Sekarang ia baru benar-benar memahami peribahasa, jangan menilai sebu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN