LXXVIII

1117 Kata

“Fi... Nggak jadi deh.. Tiba-tiba nggak laper masa..” Zahra memang wanita paling pengertian. Ia tahu jika Kahfi saat ini sedang menahan kesal karena keberadaan orang yang tak mereka kenali. Zahra bangkit. Ia melingkarkan tangannya pada lengan Kahfi. “Yuk.. Kamu ada kelas nggak sih?!” tanya Zahra sembari memaksa Kahfi membalikan tubuhnya. “Ada satu.. Kamu pulang aja ya.. Nggak baik disini..” Kahfi sengaja mengeraskan nada suaranya. Ia ingin pria yang mengincar Zahra tahu jika kehadirannya mengganggu mereka. “Tal.. Bran..” Atala dan Brandon mengangguk. Mereka mengikuti langkah Kahfi dan Zahra. Meninggalkan kantin yang baru saja menyajikan keberanian seorang pria pada Zahra. Tidak tahu saja makhluk itu jika sebentar lagi hidupnya tidak akan lagi sama dengan hari kemarin. “Gue nggak perna

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN