CI

1129 Kata

“Mas Atala marah ya, Mas Kahfi?” Tanpa bertanya Ike harusnya juga tahu. Kadang Kahfi heran pada asistennya. Untuk urusan lain, Ike sangat peka. Apalagi menyangkut kisah sesama wanita. Contohnya saja pada kasus Aini kemarin. Ike menjadi salah satu manusia terdepan yang menghujat Atala habis-habisan. “Ngambek doang.. Besok juga baikan. Lo buatin aja makanan enak pas dia dateng..” saran Kahfi sembari melanjutkan permainan moba di ponsel pintarnya. “Fi ulti!” seru Brandon. Kahfi berdecak, “telat sorry..” pintanya pada Brandon karena menyebabkan hero yang mereka gunakan mati ditengah pertempuran. “Nyerah aja udah. Wasting time..” Kahfi mengangguk. Ia menekan tombol setuju sebelum keluar paksa dari arena permainan. “Ngapain takut Ke, santai aja..” kekeh Kahfi. Wajah Ike terlihat sangat ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN