LXIX

1070 Kata

Meja makan Kahfi kini tak hanya diisi dirinya dan Zahra. Ike turut menjadi anggota baru setelah menghidangkan masakan. Di dalam unit yang tidak besar itu Zahra seolah mendapat teman baru. Siapa sangka jika Ike termasuk manusia kekinian yang enak diajak berbincang. "Pengen aku jedotin kepalanya Atala, Ke!" Kahfi meringis. Aib Atala telah dibongkar Zahra habis-habisan. Dua wanita dihadapannya terus saja melontarkan cerca dan makian pada salah satu sahabatnya. Atala dinilai sebagai lelaki bermental waria. "Terus kalau hamil gimana itu ya Mbak. Kasihan banget loh. Mas Atala yang mana sih orangnya?!" tanya Ike bertepatan dengan bel apartemen yang berbunyi. "Biar aku aja. Kalian lanjutin ghibahnya biar kena azab." Dengus Kahfi lalu berdiri. Pria itu sempat terkekeh melihat raut wajah Zah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN