LXII

1106 Kata

“Hati-hati di jalan ya, Mah.” Ujar Kahfi sembari melambaikan tangan pada Mamanya yang baru saja dijemput oleh supir mereka. Sejatinya Kahfi memang anak berbakti. Ia selalu menyenangkan hati sang mama. Tentu saja diluar urusan pasangan. Sejak dulu Kahfi hanya akan berontak mengenai perjodohan. Selebihnya ia tetap taat sebagai anak. Ya walau tidak bisa tinggal satu atap karena ingin bersama Zahra saja. “Fii..” Kahfi membalikan tubuh. Ia menyerngitkan kening, melihat Aini kini sudah berlari mendekati dirinya. “Hem?” masih pagi dan wanita itu muncul bak Jelangkung Kesiangan. “Kok lo ada disini?” tanya Aini heran. Pasalnya Kahfi sudah memutuskan untuk tinggal di rumahnya semenjak kecelakaan terjadi. Aini cukup terkejut melihat keberadaan Kahfi. Meski hanya melalui punggung tegapnya, Aini sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN