Brak!! Atala bergidik. Ngeri sendiri saat Kahfi masuk ke dalam mobilnya dengan pintu yang terbanting sangat keras. Jika saja ia boleh marah- ia akan menuntut Kahfi bersama tuduhan pengrusakan barang. Sayang sekali. Tunggangan keluaran Eropa yang kini ia gunakan adalah hadiah dari laki-laki itu. “Jalan Tal!” “Kenapa sih?!” Atala memang sosok yang tak pernah tahu situasi. Wajah merah Kahfi tak menjadi halangan untuk menuntaskan hasrat dalam memenuhi rasa kepo-nya. “Soal Zahra sama Brandon ya?” selidik Atala. Krik.. Krik.. Suasana berubah sangat hening karena hanya tatapan tajam yang Kahfi berikan. Hal ini membuat Atala serasa akan dibunuh. “Gue cuman nanya aja Fi. Beneran..” setelah itu lak-laki yang masih memiliki darah ningrat ditubuhnya memilih berputar menatap kaca depan mobil.