CIII

1164 Kata

Zahra tak bisa menahan tawanya. Kejadian rumah makan padang terus berputar diingatan wanita itu. Kasihan sekali Atala. Sahabat kesayangan Kahfi tersebut hanya datang untuk dipermalukan mamanya sendiri. Belum lagi Aini mendadak marah- menolak untuk kembali masuk setelah semua cara Atala lakukan. Setidaknya begitu cerita Atala ketika memutuskan pamit pulang terlebih dahulu. Alhasil mereka harus bergegas demi menyelamatkan wajah Aini. “Untung ya makanan aku tadi tinggal dikit. Kalau nggak kita kayak sahabat durhaka banget. Hahaha...” “Yang.. Udah.. Anak kita goyang-goyang diperut kamu..” Kahfi jadi ngeri sendiri kala seluruh tubuh Zahra bergetar. Perutnya terlihat ikut bergerak menyesuaikan si pemilik. “Hah.. Ah... Ya Tuhan Fi.. Nggak bisa.. Lucu banget..” nafas Zahra tersengal. Ia mencoba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN