“Adrian milih tempatnya dimana, Yang?” Zahra keluar dari kamar mandi. Rambutnya yang basah tertutupi handuk sedangkan tubuhnya terbalut kimono satin berwarna hitam. Wanita itu menggosok membuka pangkal handuk, menunduk untuk bisa menggosok rambut coklatnya. “Udah share kan dia?” “Yang, God!” pekikan Kahfi menggema. “Why?” tanya Zahra heran. “Kok kamu pakai itu yang item sih!” rengek Kahfi. “Udah jam segini, Yang!” matanya menunjukan keresahan. “Ketempelan kamu ya?!” bola mata Zahra berputar. Ia tahu benar pikiran sinting apa yang menetap dalam otak rusak suaminya. “Udah dua ronde tadi! Inget tulang makin reyot!” marah Zahra. Setelah Adrian pamit pulang, Kahfi mulai beraksi. Menempel seperti anak ayam pada induknya. Bedanya laki-laki itu bertegangan tinggi hingga menyengat Zahra