Adrian mengira jika acaranya akan gagal. Bibirnya masih menampakkan senyum selagi istri sang atasan meminta pengertiannya. Ia mengerti dan tidak sedikit pun merasakan kecewa. Keluarga atasannya bukan tak sengaja hadir. Mereka telah sampai, namun sebuah insiden menghalangi pertemuan mereka. 'Makan malam itu tidak batal,' dalam benaknya Adrian berterimakasih, Tuhan ternyata mengasihani dirinya. Hanya tertunda beberapa saat. ‘Masih dapat direalisasikan di kemudian hari.’ "Bagaimana keadaan Bu Dama, Bu?" yang terpenting adalah kesehatan wanita yang telah menolongnya. Saat ia tak yakin mimpinya bersekolah terwujud, pemilik restoran tempatnya bekerja sebagai waiters itu menawarkan beasiswa. Dengan satu syarat, Menjadi orang sukses yang tak melewatkan kesempatan baik. Adrian yang kerap mengerj