94. Tunggu aku..

1065 Kata

Flashback.. "Re, berikan mainan itu pada Rei." Ucap Oma, lantas mengambil mainan dari tangan Regan. "Tapi, Oma." Regan keberatan, karena itu mainan miliknya. "Rei nangis, kasihan. Kamu masih punya banyak mainan lain, kan?" Regan hanya menatap sedih mainan yang kini sudah berada si tangan Rei. Regan diharuskan mengalah, bukan hanya satu kali. Tapi sering. Awalnya Regan mengira karena Rei tidak memiliki banyak mainan seperti dirinya, tapi dugaan Regan salah. Rei punya segala jenis mainan di rumahnya, bahkan Rei memiliki beberapa mainan terbatas yang hanya dimiliki beberapa orang saja. Lantas mengapa Rei selalu ingin memiliki barang miliknya? Kejadian seperti itu tidak hanya berlangsung saat Rei dan Regan masih anak-anak, tapi juga berlangsung sampai keduanya tumbuh menjadi remaja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN