116.Patah hati pertama

1222 Kata

Venus menatap Kalila dengan berkaca-kaca, begitu juga dengan Regan. Gadis kecilnya kini beranjak dewasa bahkan sebentar lagi dia akan masuk universitas yang artinya dia akan bebas memilih cita-cita dan tujuan hidupnya. "Kenapa cepet banget besar sih, Kal." Regan memeluk Kalila, mengusap cepat lelehan air mata yang mengalir tanpa bisa dicegah. "Padahal baru kemarin ngerengek minta di gendong, kalau sakit manjanya minta ampun." Regan melepas pelukan dan menatap lekat wajah putrinya. "Kal udah besar, Pi. Jangan cium-cium lagi." Kalila menghindar saat Regan hendak mencium pipinya. "Nanti dikira Kal pacaran sama Om-om." Ledeknya. "Cantik sekali putri Bubu yang satu ini. Kakak yang baik hati dan penyabar. Selamat sayang, kamu lulus dengan nilai yang baik." Giliran Venus memeluk Kalila.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN