"Oma minta gue kasih ini." Saat Regan menikmati kesendiriannya, Rei datang menghampiri. Jika dalam kondisi seperti biasa, tentu Regan tidak akan pernah mau bicara dengan Rei. Tapi saat ini, tenaga Regan sudah habis terkuras. "Sorry, gue telat kasih ini ke lo." Rei memberikan sebuah map berwarna coklat. "Momennya memang kurang pas karena lo harus menerima ini di saat Oma udah nggak ada. Tapi, Oma sayang sama Lo." Regan menoleh dengan tatapan tajam. "Lo harus terima ini," Regan masih diam, menatap ke arah amplop dan Rei secara bergantian. "Surat kepemilikan Raja Ampat?" Regan menyeringai. "Gue nggak butuh. Simpen aja." Regan memasukan kedua tangannya kedalam kantong celana. "Lo mau itu, kan? Atau udah nggak menarik lagi sampai lo mau kasih balik ke gue?!" Cibir Regan. "Lebih te

