Bad Ayah - Part 13a

1442 Kata

"Pa... Pak Dewa?" cicitku gugup dengan volume suara yang kecil, bahkan hampir nggak terdengar. Heh! Kenapa juga aku harus gugup? Lagipula, aku nggak mencuri atau menjadi maling di sini. Wanita yang berdiri di samping Pak Dewa itu menatapku dari atas sampai bawah, meneliti setiap inchi penampilanku seperti sebuah mesin scanner. Iya, tau body kamu bagus kayak gitar Spanyol. Tapi nggak perlu lihatin aku sampai semengerikan itu juga, gerutuku di dalam hati. Pak Dewa berjalan menghampiriku yang diekori oleh wanita bernama Indira itu di belakangnya. "Ngapain kamu di sini?" tanya Pak Dewa dengan tatapan tajamnya. Belum sempat aku menjawab pertanyaan Pak Dewa, Quinn sudah lebih dulu memekik dari tempatnya. "Ayah!" pekikan Quinn terdengar memenuhi seluruh ruangan. Untungnya hanya ada kami di d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN