Entah berapa lama aku berada di dalam kamar mandi, tetapi saat aku keluar dari sana, sosok yang sedari tadi menganggu pikiranku sudah tampak berada di dalam kamar hotel dan duduk di kursi yang berada di depan meja rias. "Kamu habis dari mana?" tanyaku dengan tangan yang terlipad di depan d**a, sementara kakiku masih belum beranjak dari ambang pintu kamar mandi. "Kenapa jam segini baru pulang?" lanjutku bertanya. "Pergi sama siapa kamu?" berondongku kemudian. "Satu-satu, Ca, nanyanya," balas Mas Dewa dengan nada suaranya yang datar. "Nggak bisa!" ketusku sebelum melangkah menuju lemari kayu di kamar ini untuk menggantung handuk yang baru saja aku pakai. "Cepat jawab!" desakku dengan nada penuh paksaan. "Habis dari rooftop bar. Reunian. Sama teman SMA," jawab Mas Dewa singkat, padat,