Bad Ayah - Part 24a

1522 Kata

Ca? Ca siapa? Cak Lontong maksudnya? Mataku sontak berkunang-kunang, kepala bagian belakangku terasa seperti dihantam oleh beban ribuan ton. Kalau saja tanganku nggak mencengkram lengan Mas Dewa, sudah dipastikan tubuhku akan ambruk menyentuh lantai. Pria itu tampak panik ketika puncak kepalaku menyandar pada dadanya. Aku berusaha untuk mempertahankan kesadaranku agar nggak menghilang dariku. Sebenarnya sangat sulit untuk tetap memastikan mataku terbuka di saat-saat seperti ini. "Alisha, kamu kenapa?" tanya Mas Dewa yang sudah membawaku ke dalam gendongan ala bridal style menuju ruang makan lalu mendudukkan tubuhku pada salah satu kursi yang ada di sana. Pria itu meninggalkanku menuju dapur dan kembali dengan segelas besar air hangat. Tangan Mas Dewa menyodorkan gelas itu ke hadapanku.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN