Bad Ayah - Part 41b

1759 Kata

"Ih, jangan ketawa kau, Boru! Rasanya mau menghilang aja aku dari Bumi," lanjut Gratia mengeluh dengan nada sebal yang kentara. Namun, pada akhirnya gadis itu terbahak juga. Mungkin merasa lucu pada ucapannya sendiri. "Hush! Mulutnya sembarangan aja kalau ngomong. Aku sumpal pakai timun juga ini lama-lama!" tegurku nggak suka pada ucapan Gratia yang mengandung arti konotatif itu. Sembarangan aja mulut anak ini! gerutuku di dalam hati. "Iya, iya. Galak benar si Boru ini. Udah, ah, aku tutup dulu teleponnya, ya. Mau lipat jemuran dulu aku," pamit Gratia setelah mendumel. “Oke, sampai jumpa lagi di perkuliahan perdana, Grat!” balasku. Setelah itu, Gratia lalu memustukan panggilan kami sehingga layar ponselku kini kembali menampilkan aplikasi w******p yang. Baru satu menit sambungan tel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN