[Dan, aku kaget banget, lho. Serius kamu suka sama aku sejauh itu? Tapi, Dan ... bagi aku, kamu sahabat terbaik dan aku nggak mau kehilangan itu.]
[Maaf, ya, Dan. Makasih juga atas perasaan kamu, ternyata aku dicintai sama laki-laki seluar biasa kamu yang cewek lain pun berharap bisa ada di posisiku sekarang ini.]
[Betewe, aku baru bisa balas sekarang, semalam hapeku disita Bang Nandar. Sekali lagi maaf, ya, Dan. Bahkan setelah ini, aku berharap kamu masih mau jadi sahabatku. Kita bersama-sama kayak sebelumnya, bareng Fio dan Hilda.]
[Maaf banget, Dan. Aku cuma bisa menghargai perasaan kamu tanpa bisa membalasnya. Egoisku maunya kita tetep sahabatan, tapi aku tau pasti akan canggung dan nggak nyaman bagi kamu.]
[Maaf ....]
Seperti itu, yang hanya berakhir centang dua biru. Sampai saat
