"Cie ... yang mau cuti. Urus pernikahan ni, ye?" Wili tersenyum. "Cuti berapa bulan, Pak?" "Hanya satu minggu. Ini saja hampir tidak disetujui." "Gara-gara lagi bimbing mahasiswa, ya? Lumayan, tuh, seminggu dosbimnya gak masuk." Lagi, Wili tanggapi dengan senyuman. Di mana kini telah dia dapatkan tanda tangan dekan di atas surat pengajuan cuti selama satu minggunya. Untung sudah banyak yang Wili persiapkan, bahkan tas isi pakaiannya pun telah Wili kemas. Begitu dapat kabar acc cuti, Wili lantas memesan tiket pesawat dengan jam penerbangan paling tepat. Tak lupa, dia kabari Genta dan Marlena sepulang dari kampus. "Halo, Gen. Saya sudah dapat cuti. Mari kita hitung besok sebagai hari pertama." "Oh, udah dapet? Oke." "Kalau bisa, beri saya bonus tambahan hari." Genta berdecih. "