"Pak, ada mobil, Pak ... awas!" "Pak!" Sekian menit sekali Lena memekik, padahal kalau dia bawa motor dan kebut-kebutan, jantung tetap dirasa aman. Namun, saat jadi penumpang--istilahnya, kok, dia merasa tak tenang? "Tutup saja matamu, Len," kata Pak Wili. "Jangan khawatir, saya mantan pembalap kalau kamu mau tahu." Eh? Yang benar? Pak Wili mengerling. Dih, dih, nakal! Lena auto tersipu, menahan senyum kasmarannya pada laki-laki itu. Baiklah, dia pejamkan mata. Baca doa. Namun, penasaran juga ... semahir apa Pak Wili dalam hal mengemudi. Lena lihat mulai dari sorot tajam mata itu ke arah jalanan, lirikan-lirikannya pada spion atau cermin dashboard, kemudian dua tangannya yang sekali bergerak dapat terlihat betapa mapannya otot-otot itu terbentuk, jemari Pak Wili yang menggenggam s