“Kamu sudah siap, Rose? Bentar lagi kita berangkat. Brandon sama Daddy sudah berangkat dulu tadi ke sana, takut nanti menunggu kita lama,” ujar Marissa pada menantu kesayangannya pada sambungan telepon. “Pesawat dua jam lagi.”
“Tapi anak-anak gimana, Mom?”
“Ajak semua. Sudah Mommy booking tiket untuk mereka juga. Untuk sekolah, izinkan dulu.”
“Dariel sama Angelica juga ikut?”
“Entahlah. Mommy nggak terlalu peduli sama mereka. Yang penting sudah diberi tahu.”
“Kak Ken gimana? Dia ditinggal di rumah?”
“Iya. Sudah ada perawat, ART, dan penjaga rumah. Anak buah Daddy juga banyak berjaga.”
“Baiklah. Sebentar lagi aku ke situ.”
“Ya. Mommy tunggu.”
Panggilan dimatikan.
Marissa lalu menemui putra sulungnya di kamar. “Ken, Mommy sebentar lagi berangkat. Kamu nggak apa-apa, kan ditinggal?”
