“Innalillahi wa inna ilahi rojiuun.” Wahda mengembuskan napas panjang sambil mendekap sang putra. “Harus dengan apa kita merawat jenazahnya? Cara Islam atau tidak?” tanya pria di depannya. “Aku juga nggak tahu hukumnya. Coba kamu rundingkan dengan adik-adikmu. Tanya sama seorang kiai juga untuk memastikan gimana baiknya.” Kenrich mengangguk. ** Pemulasaran jenazah akhirnya dilakukan dengan cara Islam atas kesepakatan anak-anak Marissa. Sebab mereka ingin menghormati keinginan terakhir sang mommy yang ingin menjadi mualaf. Perawat Marissa juga sering mengatakan kalau wanita itu sudah sangat lama ingin log in dan berwasiat agar jika meninggal dimakamkan secara Islam. Setiap hari ketika sakit, ia sering didengarkan murattal karena perawatnya seorang muslim. Marissa merasa tenang ketika

