“Keputusan yang bagus. Kemasi barangmu mulai sekarang. Saya beri waktu seminggu untukmu segera keluar dari rumah ini!” tegas Marissa. Wahda terdiam. Cukup lama. Ia mulai berpikir, tidak tahu keputusan yang diambil sesaat dalam keadaan terburu-buru tadi apakah keputusan yang tepat atau tidak. Sekarang ia hanya bisa menerima konsekuensi dari apa yang sudah dilakukan. “Hey! Kamu dengar apa tidak!” Bentakan Marissa membuat Wahda terkesiap. Wahda berdeham untuk mengurai kebingungan. “Dalam agama saya, ada yang namanya masa iddah atau masa menunggu setelah cerai. Biasanya 90 hari. Dan selama itu, saya ingin tetap tinggal di sini,” sanggah Wahda. Berhubung dalam keadaan hamil, sebenarnya masa iddahnya adalah sampai Wahda melahirkan. Namun, ia ingin menyembunyikan kehamilannya dari keluarga

