36.Kepergok

1205 Kata

Senyum Wahda kian mengembang. Ia mengacungkan dua jempol saat pria itu berjalan ke arahnya. “Ingat, Wahda. Main cantik, jangan kekanakan, nggak boleh tantrum,” ujar Wahda mengingatkan diri sendiri. “Siapa? Cantik.” Tanya Wahda. Kenrich menatap wanita yang dipeluknya tadi. “Oh, teman.” Wanita berwajah semi bule seperti Kenrich itu mendekat. Wahda menelisiknya dan itu bukan Tisya. “Bri, kamu masuk dulu saja. Saya masih ada urusan sebentar sama perempuan ini,” usir Kenrich halus dengan bahasa Inggris. “Oh, oke.” Wanita yang dipanggil Bri itu pun pergi. “Kenapa nggak ngenalin aku sama dia? Malah nyuruh pergi. Cantik loh dia. Apa ... dia kandidat calon istrimu setelah aku?” Kenrich berdecak. “Jangan ngaco! Dia Brianna, anak temannya Mommy. Kamu kenapa bisa sampai sini?” “Lah, aku me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN