84. Talak

1240 Kata

“Maaf. Tapi aku nggak bisa,” tolak Damar seraya menjauhkan jari-jari itu. Damar merasa tubuhnya panas, berkeringat, jantung berdegup kencang, dan aliran darah terasa sangat lancar menuju satu titik khusus sampai terasa menegang. Wirda menyentuh titik yang sudah terlihat menonjol itu, tetapi Damar dengan kesadaran penuh menolaknya. Pikiran dan hasrat beradu, pria itu bingung harus bertindak. “Please, jangan.” Damar menggeleng. “Kenapa? Apa aku terlalu menjijikkan sampai Mas nggak pernah mau menyentuhku?” Damar menyeka keringat sambil memegangi da*da yang di dalamnya, jantung tengah bekerja keras memompa aliran darah. Ia sadar ada yang salah telah terjadi padanya. “Apa yang terjadi padaku? Apa yang sudah kamu lakukan, Wirda!” “Apa yang terjadi maksudnya apa?” “Kamu pasti memberikan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN